Pages

Subscribe:

Ads 488x100px

PENDIDIKAN TANPA BATAS

Sabtu, 19 November 2011

SOSIOLOGI AGAMA

http://media.isnet.org/images/spacer.gif
Sosiologi Agama Durkheim
oleh Mohamad Zaki Hussein





A. Definisi Agama Menurut Durkheim
Definisi agama menurut Durkheim adalah suatu "sistem kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudusÉ kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal." Dari definisi ini ada dua unsur yang penting, yang menjadi syarat sesuatu dapat disebut agama, yaitu "sifat kudus" dari agama dan "praktek-praktek ritual" dari agama. Agama tidak harus melibatkan adanya konsep mengenai suatu mahluk supranatural, tetapi agama tidak dapat melepaskan kedua unsur di atas, karena ia akan menjadi bukan agama lagi, ketika salah satu unsur tersebut terlepas. Di sini dapat kita lihat bahwa sesuatu itu disebut agama bukan dilihat dari substansi isinya tetapi dari bentuknya, yang melibatkan dua ciri tadi. Kita juga akan melihat nanti bahwa menurut Durkheim agama selalu memiliki hubungan dengan masyarakatnya, dan memiliki sifat yang historis.
B. Sifat Kudus Dari Agama
Sifat kudus yang dimaksud Durkheim dalam kaitannya dengan pembahasan agama bukanlah dalam artian yang teologis, melainkan sosiologis. Sifat kudus itu dapat diartikan bahwa sesuatu yang "kudus" itu "dikelilingi oleh ketentuan-ketentuan tata cara keagamaan dan larangan-larangan, yang memaksakan pemisahan radikal dari yang duniawi." Sifat kudus ini dibayangkan sebagai suatu kesatuan yang berada di atas segala-galanya. Durkheim menyambungkan lahirnya pengkudusan ini dengan perkembangan masyarakat, dan hal ini akan dibahas nanti.
Di dalam totemisme, ada tiga obyek yang dianggap kudus, yaitu totem, lambang totem dan para anggota suku itu sendiri. Pada totemisme Australia, benda-benda yang berada di dalam alam semesta dianggap sebagai bagian dari kelompok totem tertentu, sehingga memiliki tempat tertentu di dalam organisasi masyarakat. Karena itu semua benda di dalam totemisme Australia memiliki sifat yang kudus. Pada totemisme Australia ini tidak ada pemisahan yang jelas antara obyek-obyek totem dengan kekuatan kudusnya. Tetapi di Amerika Utara dan Melanesia, kekuatan kudus itu jelas terlihat berbeda dari obyek-obyek totemnya, dan disebut sebagai mana.
Dunia modern dengan moralitas rasionalnya juga tidak menghilangkan sifat kudus daripada moralitasnya sendiri. Ciri khas yang sama, yaitu kekudusan, tetap terdapat pada moralitas rasional. Ini terlihat dari rasa hormat dan perasaan tidak bisa diganggu-gugat yang diberikan oleh masyarakat kepada moralitas rasional tersebut. Sebuah aturan moral hanya bisa hidup apabila ia memiliki sifa "kudus" seperti di atas, sehingga setiap upaya untuk menghilangkan sifat "kudus" dari moralitas akan menjurus kepada penolakan dari setiap bentuk moral. Dengen demikian, "kekudusan"-pun merupakan prasyarat bagi suatu aturan moral untuk dapat hidup di masyarakat. Ini menunjukkan bahwa "kekudusan" suatu obyek itu tidak tergantung dari sifat-sifat obyek itu an sich tetapi tergantung dari pemberian sifat "kudus" itu oleh masyarakatnya.
C. Ritual Agama
Selain daripada melibatkan sifat "kudus", suatu agama itu juga selalu melibatkan ritual tertentu. Praktek ritual ini ditentukan oleh suatu bentuk lembaga yang pasti. Ada dua jenis praktek ritual yang terjalin dengan sangat erat yaitu pertama, praktek ritual yang negatif, yang berwujud dalam bentuk pantangan-pantangan atau larangan-larangan dalam suatu upacara keagamaan, serta praktek ritual yang positif, yang berwujud dalam bentuk upacara-upacara keagamaan itu sendiri dan merupakan intinya.
Praktek-praktek ritual yang negatif itu memiliki fungsi untuk tetap membatasi antara yang kudus dan yang duniawi, dan pemisahan ini justru adalah dasar dari eksistensi "kekudusan" itu. Praktek ini menjamin agar kedua dunia, yaitu yang "kudus" dengan yang "profan" tidak saling mengganggu. Orang yang taat terhadap praktek negatif ini berarti telah menyucikan dan mempersiapkan dirinya untuk masuk ke dalam lingkungan yang kudus. Contoh dari praktek negatif ini misalnya adalah dihentikannya semua pekerjaan ketika sedang berlangsung upacara keagamaan. Adapun praktek-praktek ritual yang positif, yang adalah upacara keagamaan itu sendiri, berupaya menyatukan diri dengan keimanan secara lebih khusyu, sehingga berfungsi untuk memperbaharui tanggung-jawab seseorang terhadap ideal-ideal keagamaan.
D. Hubungan Antara Agama Dengan Kondisi Masyarakat
Di atas tadi sudah dijelaskan bahwa agama dan masyarakat memiliki hubungan yang erat. Di sini perlu diketahui bahwa itu tidak mengimplikasikan pengertian bahwa "agama menciptakan masyarakat." Tetapi hal itu mencerminkan bahwa agama adalah merupakan implikasi dari perkembangan masyarakat. Di dalam hal ini agama menurut Durkheim adalah sebuah fakta sosial yang penjelasannya memang harus diterangkan oleh fakta-fakta sosial lainnya.
Hal ini misalnya ditunjukkan oleh penjelasan Durkheim yang menyatakan bahwa konsep-konsep dan kategorisasi hierarkis terhadap konsep-konsep itu merupakan produk sosial. Menurut Durkheim totemisme mengimplikasikan adanya pengklasifikasian terhadap alam yang bersifat hierarkis. Obyek dari klasifikasi seperti "matahari", "burung kakatua", dll., itu memang timbul secara langsung dari pengamatan panca-indera, begitu pula dengan pemasukkan suatu obyek ke dalam bagian klasifikasi tertentu. Tetapi ide mengenai "klasifikasi" itu sendiri tidak merupakan hasil dari pengamatan panca-indera secara langsung. Menurut Durkheim ide tentang "klasifikasi yang hierarkis" muncul sebagai akibat dari adanya pembagian masyarakat menjadi suku-suku dan kelompok-kelompok analog.
Hal yang sama juga terjadi pada konsep "kudus". Konsep "kudus" seperti yang sudah dibicarakan di atas tidak muncul karena sifat-sifat dari obyek yang dikuduskan itu, atau dengan kata lain sifat-sifat daripada obyek tersebut tidak mungkin bisa menimbulkan perasaan kekeramatan masyarakat terhadap obyek itu sendiri. Dengan demikian, walaupun di dalam buku Giddens tidak dijelaskan penjelasan Durkheim secara rinci mengenai asal-usul sosial dari konsep "kekudusan', tetapi dapat kita lihat bahwa kesadaran akan yang kudus itu, beserta pemisahannya dengan dunia sehari-hari, menurut Durkheim dari pengatamannya terhadap totemisme, dilahirkan dari keadaan kolektif yang bergejolak. Upacara-upacara keagamaan, dengan demikian, memiliki suatu fungsi untuk tetap mereproduksi kesadaran ini dalam masyarakat. Di dalam suatu upacara, individu dibawa ke suatu alam yang baginya nampak berbeda dengan dunia sehari-hari. Di dalam totemisme juga, di mana totem pada saat yang sama merupakan lambang dari Tuhan dan masyarakat, maka Durkheim berpendapat bahwa sebenarnya totem itu, yang merupakan obyek kudus, melambangkan kelebihan daripada masyarakat dibandingkan dengan individu-individu.
Hubungan antara agama dengan masyarakat juga terlihat di dalam masalah ritual. Kesatuan masyarakat pada masyarakat tradisional itu sangat tergantung kepada conscience collective (hati nurani kolektif), dan agama nampak memainkan peran ini. Masyarakat menjadi "masyarakat" karena fakta bahwa para anggotanya taat kepada kepercayaan dan pendapat bersama. Ritual, yang terwujud dalam pengumpulan orang dalam upacara keagamaan, menekankan lagi kepercayaan mereka atas orde moral yang ada, di atas mana solidaritas mekanis itu bergantung. Di sini agama nampak sebagai alat integrasi masyarakat, dan praktek ritual secara terus menerus menekankan ketaatan manusia terhadap agama, yang dengan begitu turut serta di dalam memainkan fungsi penguatan solidaritas.
Agama juga memiliki sifatnya yang historis. Menurut Durkheim totemisme adalah agama yang paling tua yang di kemudian hari menjadi sumber dari bentuk-bentuk agama lainnya. Seperti misalnya konsep kekuatan kekudusan pada totem itu jugalah yang di kemudian hari berkembang menjadi konsep dewa-dewa, dsb. Kemudian perubahan-perubahan sosial di masyarakat juga dapat merubah bentuk-bentuk gagasan di dalam sistem-sistem kepercayaan. Ini terlihat dalam transisi dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern, di mana diikuti perubahan dari "agama" ke moralitas rasional individual, yang memiliki ciri-ciri dan memainkan peran yang sama seperti agama.
E. Moralitas Individual Modern
Transisi dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern --yang melibatkan pembagian kerja yang semakin kompleks-- seperti yang telah disebutkan di atas melibatkan adanya perubahan otoritas moral dari agama ke moralitas individual yang rasional. Walaupun begitu, moralitas individual itu, seperti yang juga telah disebutkan di atas, menyimpan satu ciri khas dari agama yaitu "kekudusan". Moralitas individual itu memiliki sifat kudus, karena moralitas itu hanya bisa hidup apabila orang memberikan rasa hormat kepadanya dan menganggap bahwa hal itu tidak bisa diganggu-gugat. Dan ini merupakan suatu bentuk "kekudusan" yang dinisbahkan oleh masyarakat kepada moralitas individual tersebut.
Durkheim menyebutkan bahwa sumber dari moralitas individual yang modern ini adalah agama Protestan. Demikian pula Revolusi Perancis telah mendorong tumbuhnya moralitas individual itu. Di sini perlu ditekankan bahwa moralitas individual tidak sama dengan egoisme. Moralitas individual, yang menekankan "kultus individu" tidak muncul dari egoisme, yang tidak memungkinkan bentuk solidaritas apapun. Adanya anggapan bahwa moralitas individual itu berada di atas individu itu sendiri, sehingga pantas untuk ditaati (sifat kudus dari moralitas individual), menunjukkan perbedaan antara moralitas individual dengan egoisme. Contoh konkrit dari hal ini adalah dalam bidang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menekankan penelitian bebas yang merupakan salah satu bagian dari moralitas individual, tetapi ia tidak mengikutsertakan suatu bentuk anarki, suatu penelitian ilmiah dengan kebebasan penelitiannya justru hanya bisa berlangsung dalam kerangka peraturan-peraturan moral, seperti rasa hormat terhadap pendapat-pendapat orang lain dan publikasi hasil-hasil penelitian serta tukar menukar informasi.
Dengan demikian, otoritas moral dan kebebasan individual sebenarnya bukanlah dua hal yang saling berkontradiksi. Seseorang, yang pada hakekatnya adalah juga mahluk sosial, hanya bisa mendapatkan kebebasannya melalui masyarakat, melalui keanggotaannya dalam masyarakat, melalui perlindungan masyarakat, melalui pengambilan keuntungan dari masyarakatnya, yang berarti juga mengimplikasikan subordinasi dirinya oleh otoritas moral. Menurut Durkheim, tidak ada masyarakat yang bisa hidup tanpa aturan yang tetap, sehingga peraturan moral adalah syarat bagi adanya suatu kehidupan sosial. Di dalam hal ini, disiplin atau penguasaan gerak hati, merupakan komponen yang penting di dalam semua peraturan moral. Bagaimanakah dengan sisi egoistis manusia yang tidak bisa dilepaskan dari diri manusia yang diakui oleh Durkheim sendiri? Setiap manusia memang memulai kehidupannya dengan dikuasai oleh kebutuhan akan rasa yang memiliki kecenderungan egoistis. Tetapi egoisme yang menjadi permasalahan kebanyakan adalah bukan egoisme jenis ini, melainkan adalah keinginan-keinginan egoistis yang merupakan produk sosial, yang dihasilkan oleh masyarakat. Individualisme masyarakat modern, sebagai hasil perkembangan sosial, pada tingkat tertentu merangsang keinginan-keinginan egoistis tertentu dan juga merangsang anomi. Hal ini dapat diselesaikan dengan konsolidasi moral dari pembagian kerja, melalui bentuk otoritas moral yang sesuai dengan individualisme itu sendiri, yaitu moralitas individual. Dari sini dapat dikatakan bahwa moralitas individual yang rasional itu dapat dijadikan sebagai otoritas pengganti agama pada masyarakat modern.
Sumber Acuan:
Anthony Giddens, Kapitalisme dan teori sosial modern: suatu analisis karya-tulis Marx, Durkheim dan Max Weber, diterjemahkan oleh Soeheba Kramadibrata, Jakarta: UI-Press, 1986.


Subject: [is-lam] Sosiologi Agama Durkheim
Date: Fri, 01 Dec 2000 11:08:59 +0700
From: Mohamad Zaki Hussein <zaki@centrin.net.id>
To: is-lam@isnet.org



Please direct any suggestion to Media Team




Just a Little Scientific Inspiration 4 You
http://miftah19.wordpress.com/wp-content/themes/pub/twentyten/images/headers/path.jpg
PESANTREN AL-GHOFFAAR CIKASO PERSPEKTIF SOSIOLOGI MAX WEBER
Posted on 23 January 2010 by Miftah






i

Kasih Nilai
Quantcast
A. PENDAHULUAN
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki kontribusi penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Lembaga ini layak diperhitungkan dalam pembangunan bangsa di bidang pendidikan, keagamaan, dan moral. Dilihat secara historis, pesantren memiliki pengalaman luar biasa dalam membina, mencerdaskan, dan mengembangkan masyarakat. Bahkan, pesantren mampu meningkatkan perannya secara mandiri dengan menggali potensi yang dimiliki masyarakat di sekelilingnya.
Pesantren telah lama menyadari bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua komponen masyarakat, termasuk dunia pesantren. Karena itu, sudah semestinya pesantren yang telah memiliki nilai historis dalam membina dan mengembangkan SDM ini terus didorong dan dikembangkan kualitasnya.
Tipologi pesantren yang berkembang saat ini dapat dibagi menjadi empat kelompok. Pertama, pesantren yang tetap konsisten seperti pesantren zaman dulu, disebut salafi. Kedua, Pesantren  yang memadukan sistem lama dengan sistem pendidikan sekolah, disebut pesantren “modern”. Ketiga, Pesantren yang sebenarnya hanya sekolah biasa tetapi  siswanya diasramakan 24 jam. Keempat, pesantren yang tidak mengajarkan ilmu agama, karena semangat keagamaan sudah dimasukkan dalam kurikulum sekolah dan kehidupan sehari-hari di asrama. Namun, apapun bentuknya, dinamika pesantren selalu dilandasi oleh interaksi sosial, interaksi keagamaan, dan interaksi edukatif khas, baik internal maupun eksternal.
B. Sekilas Tentang Pesantren Al-Ghoffaar Cikaso
Pesantren Al-Ghoffaar Cikaso merupakan salah satu lembaga pendidikan islam pertama dan tertua yang ada di Desa Cikaso. Desa Cikaso berada di Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan. Ia terletak di lembah pegunungan Ciremai yang berbatasan dengan Desa Kramatmulya di sebelah barat, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Bojong, sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan Desa Karangmangu dan Desa Ciloa di sebelah selatan.
Keberadaan Pesantren Al-Ghoffaar berawal dari segelintir anak kecil yang datang belajar mengkaji al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama Islam di rumah seorang ulama bernama KH. Hasan Mughni. Kemudian lambat laun seiring semakin banyaknya santri hingga proses belajar mengajar tersebut tidak dapat dilakukan lagi di dalam sebuah gubuk kecil milik kyai. Akhirnya, beliau membangun sebuah langgar (musholla) yang bernama Al-Ghoffaar, guna meneruskan semangat para santri dalam menimba ilmu juga sebagai sarana ibadah bagi masyarakat sekitar. Setelah beliau dipanggil kembali menghadap Allah Yang Maha Kuasa, anak-anak dan pemuda-pemudi yang hendak menimba ilmu kian ramai berdatangan sehingga kegiatan tersebut harus diteruskan oleh anak-anaknya dengan dibantu santri-santri senior dan langgar pun berubah nama menjadi Pesantren Al-Ghoffaar.
Perubahan status sebuah langgar menjadi pesantren membawa dampak positif, baik bagi kemajuan pesantren itu sendiri—yakni semakin banyak santri dan tingkatannya maka semakin beraneka ragam pula jenis pendidikan dan pengajaran yang diterapkan—juga kemajuan bagi masyarakat sekitarnya, karena dengan perubahannya para orang tua santri dapat menikmati serta mewujudkan impian mereka mempunyai putra-putri yang shalih-shalihah dan masyarakat di sekitar pesantren dapat pula mengikuti kajian-kajian Islam yang diselenggarakan pihak pesantren, sehingga tidak hanya anak-anak santri yang bisa merasakan halawah al-iman wa al-Islam (kenikmatan iman dan Islam) tetapi lingkungan sekitar pesantren juga bisa mengecap keindahan Islam yang rahmatan li al-‘alamin (menebarkan rahmat bagi semesta alam).
Kini, untuk meningkatkan eksistensi serta ekspansi bidang garapan, akhirnya dibentuk menjadi Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso sesuai Akta Notaris Yayan Sopian no. 01 tahun 2008 dan telah mempunyai legalitas hukum dari Kementrian Hukum dan HAM RI No.AHU-3944.AH.01.02 Tahun 2008. Dengan demikian, Pesantren Al-Ghoffaar Cikaso berada di bawah naungan yayasan tersebut. Selain itu, terdapat pula Madrasah Diniyah dan TPA/TKA.
Keberadaan Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso mendatangkan “angin segar” bagi masyarakat sekitarnya. Sebab, dengan kemunculannya pergerakan Al-Ghoffaar yang dahulu sebuah pesantren yang hanya berkutat dalam bidang pendidikan, kini bidang garapannya bertambah dalam hal peningkatan kesejahteraan serta perekonomian, baik untuk yayasan juga untuk masyarakat di sekitarnya.
C. Mengenal Sosiologi Max Weber
Maximilian Carl Emil Weber (21 April 1864-14 Juni 1920) adalah seorang pengacara Jerman, politikus, sejarawan, sosiolog dan ekonom politik. Weber lahir di Erfurt di Thüringen, Jerman, anak tertua dari tujuh bersaudara dari seorang ayah bernama Max Weber Sr, seorang politikus kaya dan terkemuka di Partai Liberal Nasional (Jerman) dan seorang pegawai negeri, serta seorang ibu bernama Helene Fallenstein, seorang Protestan dan Calvinis, dengan ide-ide absolut moral yang kuat. Weber tumbuh dalam suasana intelektual keluarganya sehingga dalam usia 14 tahun ia sudah mampu menulis surat yang dipenuhi dengan referensi karya-karya Homer, Virgil, Cicero, dan Livy. Ia memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang  Goethe, Spinoza, Kant, dan Schopenhauer sebelum ia masuk Universitas Heidelberg pada jurusan hukum yang kemudian dilanjutkan di Universitas Berlin pada jurusan ilmu-ilmu sosial.
Weber bersama Karl Marx dan Emile Durkheim dianggap sebagai pendiri sosiologi modern, meskipun pada masanya ia lebih dikenal sebagai sejarawan sekaligus ekonom. Ia berfokus pada sosiologi industri sebelum akhirnya berpindah pada ranah sosiologi agama dan sosiologi negara. Menurut Weber, sosiologi merupakan suatu  ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial untuk memperoleh gambaran dan pengaruhnya. Dalam hal ini ia berusaha mendefinisikan mengenai kelakuan-kelakuan manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial.
Disamping terkenal dengan metode “pengertian”nya (method of understanding), Max Weber juga terkenal dengan teori ideal typus-nya, yakni suatu konstruksi dalam pikiran seorang peneliti yang dapat dipergunakannya sebagai suatu alat untuk menganalisa gejala-gejala dalam masyarakat.
Karya utamanya berhubungan dengan rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering pula menulis di bidang ekonomi. Karya Weber paling populer adalah The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Buku ini kemudian menjadi dasar dari penelitiannya tentang sosiologi agama. Weber berpendapat bahwa agama adalah salah satu alasan utama bagi perkembangan yang berbeda antara budaya Barat dan Timur. Ia menggambarkan agama sebagai fenomena yang rumit dan kompleks yang dapat memenuhi beberapa fungsi sekaligus. Karenanya, agama mempunyai beberapa macam dimensi, yaitu dimensi kepercayaan/keyakinan beragama, dimensi ritual keagamaan, dimensi, pengalaman keagamaan, dimensi pengetahuan yang berkaitan dengan keberadaan fakta-fakta agama, dan dimensi konsekuensi/ketaatan dalam beragama.
Argumen Weber tentang asal-usul kapitalisme modern merupakan salah satu argumen yang paling berpengaruh dalam sejarah ilmu sosial, yang memancing pembuktian dan penyangkalan oleh para sosiolog, sejarawan, ahli psikologi, ekonom, dan antropolog pada abad ke-20. Persoalan utama yang ia kaji berkenaan dengan mengapa Revolusi Industri, modernisasi ekonomi, dan kapitalisme borjuis pertama-tama muncul di Barat, dan terutama dalam masyarakat-masyarakat Barat yang Protestan ketimbang Katolik, dan bukan di tempat lain.
Weber menyatakan bahwa perubahan hukum dan perdagangan, perkembangan kelembagaan, dan penemuan-penemuan teknologi di Eropa itu sendiri tidak memadai sebagai suatu penjelasan yang memuaskan; masyarakat-masyarakat yang lain telah mengembangkan perbankan, lembaga kredit, dan sistem hukum, serta fondasi-fondasi ilmu pengetahuan, matematika, dan teknologi. Ia melihat bahwa syarat-syarat materiil bagi kapitalisme terdapat di banyak peradaban awal, termasuk munculnya kelas pedagang yang terlibat dalam perdagangan dan perniagaan di China, Mesir, India, dan dunia lama, jauh sebelum Reformasi Protestan. Namun, menurut Weber, apa yang tidak ada pada semua itu, adalah etos budaya yang khas dan khusus. Bagi Weber, nilai-nilai yang terkait dengan Reformasi Protestan dan doktrin-doktrin Calvinis-lah yang melahirkan semangat kapitalisme Barat. Protestantisme asketis mendalilkan bahwa orang memiliki kewajiban untuk bekerja dengan rajin, untuk menghasilkan keuntungan finansial, danmenabung dengan hati-hati. Tujuan bekerja dan mengumpulkan sumber daya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan materiil minimal, apalagi untuk menghamburkan keuntungan pada kemewahan materiil dan kesenangan hedonistik duniawi dalam hidup, namun bekerja dilihat sebagai suatu kewajiban moral yang dijalankan demi dirinya sendiri: “Sebaliknya, kerja harus dijalankan seolah-olah ia pada dirinya sendiri adalah suatu tujuan absolut, suatu panggilan.”
Etika Protestan menafsirkan aktivitas-aktivitas etis bukan sebagai asketisme monastik yang menolak kehidupan ini, melainkan lebih sebagai pemenuhan kewajiban-kewajiban duniawi. Dengan demikian, menurut Weber, kebajikan-kebajikan seperti kerja keras, semangat berusaha, dan ketekunan merupakan fondasar budaya utama bagi pasar dan investasi kapitalisme: “Kejujuran bermanfaat, karena ia menjamin penghargaan; demikian juga ketepatan waktu, industri, kesederhanaan, dan itulah alasan mengapa mereka adalah kebajikan-kebajikan.” Oleh karena itu etika Protestan oleh Weber dipahami sebagai serangkaian keyakinan moral yang unik tentang kebajikan-kebajikan kerja keras dan perolehan ekonomi, perlunya inisiatif kepengusahaan individu, pahala-pahala Tuhan yang adil. Nilai-nilanya yang khusus menekankan disiplin-diri, kerja keras, kebaikan menabung, kejujuran pribadi, individualisme, dan kemandirian, yang semuanya dianggap menghasilkan syarat-syarat budaya yang paling kondusif bagi ekonomi pasar, usaha pribadi, dan kapitalisme borjuis di Barat.
Keyakinan-keyakinan keagamaan dapat diruntuhkan terutama oleh efek dari pendidikan yang meningkat dan kesadaran kognitif yang semakin kuat menyangkut rasionalitas manusia, seperti yang dikemukakan teori Weberian. Karena negara-negara dengan akses yang luas pada pendidikan, universitas, dan kemampuan baca-tulis biasanya juga memiliki tingkat kemakmuran dan kesehatan yang lebih tinggi serta tingkat pertumbuhan populasi yang lebih rendah, maka sulit, jika bukan mustahil, untuk menguraikan efek-efek ini dengan tujuan untuk mengisolasi dampak individual dari keamanan eksistensial per se yang kami anggap mendasari semua faktor ini. Namun tidak terdapat korelasi langsung pada tingkat individual antara kepercayaan pada ilmu pengetahuan dan religiusitas.
Dalam karya lainnya, Politics as a Vocation, Weber mendefinisikan negara sebagai sebuah lembaga yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekuatan fisik secara sah, sebuah definisi yang menjadi penting dalam studi tentang ilmu politik Barat modern.
D. Pesantren Al-Ghoffaar Cikaso dan Sosiologi Max Weber
Pesantren Al-Ghoffaar terletak di lembah Gunung Ciremai Desa Cikaso Kec. Kramatmulya Kab. Kuningan Jawa Barat yang telah eksis sejak tahun 1960an. Dalam sejarah perkembangannya, layaknya kebanyakan pesantren di Indonesia yang berawal dari rumah seorang Kyai yang mengadakan pendidikan keagamaan. Karena jumlah santri yang semakin banyak sehingga tidak dapat ditampung di rumah Kyai. Maka atas dasar gotong royong dengan masyarakat, dibangun gedung pesantren yang hingga saat ini masih tegak berdiri.
KH. Hasan Mughni, pendiri Pesantren Al-Ghoffaar, adalah salah satu tokoh masyarakat Desa Cikaso yang mempunyai peran hampir dalam setiap aspek kehidupan. Tidak hanya dalam bidang keagamaan dan pendidikan, tetapi dalam bidang hukum, politik, pemerintahan, hingga tata-bangun desa. Dalam berbagai kesempatan, beliau sering kali diminta pendapat atau nasehat—lebih mirip doktrin yang harus dilaksanakan—mengenai suatu permasalahan di desa. Sepeninggalnya, Kenyataan seperti ini terus berlangsung hingga sekarang setelah pimpinan pesantren diganti oleh H. Ori Shobari yang menikahi salah seorang putrinya. Hebatnya, meskipun tuna netra, beliau juga tidak berbeda dengan kepopuleran ayah mertuanya yang menjadi tumpuan roda kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Kendati demikian, kedua pimpinan pesantren tersebut menyadari sepenuhnya bahwa dalam beberapa hal yang bersifat modernitas, profesionalitas, dan sistem kenegaraan, mereka hanyalah warga biasa yang harus taat terhadap segala peraturan dan takdir di dalamnya. Misalnya, di saat mereka sakit membutuhkan dokter, di saat membangun mereka perlu ahli bangunan, dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini sesuai dengan pendapat Max Weber, “orang-orang yang mempunyai otoritas ilahiah hanya menjadi satu sumber pengetahuan dalam masyarakat modern dan tidak niscaya menjadi sumber paling penting dalam banyak dimensi kehidupan ketika mereka bersaing dengan orang-orang yang mempunyai keahlian atau ketrampilan modern”.
Teori tindakan sosial yang dikembangkan Weber mempunyai poin penting dalam penelitiannya, yakni rasionalitas individu, terutama dari sisi religiusitas dan etos kerja. Dalam hal mengungkap rasionalitas, dibutuhkan empati yang tinggi terhadap fokus penelitiannya. Berdasarkan teori Weber tentang ethic Protestan tersebut,  pada Pesantren Al-Ghoffaar ditemukan fakta bahwa pemahaman serta pengamalan nilai-nilai ritual keagamaan dengan baik dan ikhlas,  menentukan kualitas kerja seseorang dalam bidangnya masing-masing. Ini ditunjukkan dari 15 orang guru di pesantren itu, separuh diantaranya mempunyai etos kerja yang rendah bila dibandingkan separuh lainnya.
Etos kerja dimaksud adalah kejujuran, ketaatan, kedisiplinan, kemandirian, kerja keras, tanggung jawab, inovatif, dan materialis. Guru-guru yang rajin melaksanakan sholat berjamaah, baik di masjid atau musholla, rutin berpuasa sunnah, bersedekah tanpa batas waktu dan jumlah, dan bentuk-bentuk ibadah lainnya yang sudah menjadi rutinitas dilakukan, mempunyai dampak yang sangat baik terhadap etos kerja mereka di pesantren, baik dalam hal mengajar, mendidik, ataupun kegiatan-kegiatan kepesantrenan lainnya.
Hal ini berbeda dengan guru-guru yang dalam pelaksanaan ritual ibadah masih dalam konsep kewajiban. Bagi mereka, kegiatan apapun yang diselenggarakan di pesantren hanyalah rutinitas juga formalitas yang membosankan.
Keyakinan, pemahaman dan pengamalan religiusitas ini tidak hanya berdampak pada diri setiap individunya di lingkungan pesantren, akan tetapi dampak etos kerja dalam kehidupan bermasyarakatnya pun dapat terlihat dengan jelas. Dimana mereka yang mempunyai etos kerja rendah, akan mempunyai sedikit perasaan acuh dan kurang peka terhadap permasalahan masyarakat sekitarnya. Mereka yang mempunyai nilai religiusitas tinggi akan sangat peka terhadap berbagai permasalahn umatnya, seperti halnya pimpinan Pesantren Al-Ghoffaar.
Kegiatan di Pesantren Al-Ghoffaar Cikaso selalu berusaha untuk tetap berlandaskan pada interaksi sosial, interaksi keagamaan, dan interaksi edukatif yang khas, baik internal maupun eksternal.  Interaksi internal yang mencakup interaksi intrapersonal, interpersonal, interaksi group level, dan interaksi intergroup terjalin dalam rangka proses pemberdayaan (empowering).  Dalam interaksi bercirikan pemberdayaan itu, kebutuhan hidup, kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan belajar para santri/siswa menjadi perhatian khusus untuk diupayakan bagaimana pemenuhannya dengan sebaik-baiknya.  Dalam pada itu kepedulian terhadap potensi, masalah, dan harapan masyarakat mendapat sorotan pula.  Sedangkan proses pembelajaran dilandaskan pada relevansinya dengan perkembangan di masyarakat, serta perubahan struktur keterpaduan pendidikan itu.
Interaksi eksternal yang bersifat interorganizational level difokuskan untuk pembangunan fisik di masyarakat.  Pengajian rutin, bina da’wah, dan ceramah shubuh merupakan contoh kegiatan interaksi eksternal yang dilakukan Pesantren Al-Ghoffaar Cikaso, dimana kelompok-kelompok masyarakat menjadi target groupnya.  Demikian pula, dalam upaya pembangunan fisik pesantren selalu mengambil peran aktif.
Dalam hal kelembagaan atau organisasi, Pesantren Al-Ghoffaar sudah banyak berperan dalam usaha meningkatkan tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya. Misalnya, menyantuni anak-anak yatim, orang fakir miskin, orang-orang tua jompo, mengadakan pendidikan gratis bagi santri kurang mampu dan berprestasi, dan lain sebagainya termasuk berkeja sama dengan instansi lain untuk kesejahteraan pesantren dan masyarakat, seperti kerja sama yang masih dalam proses dengan Departemen Pertanian  untuk pengelolaan lahan sawah dan kolam ikan yang pengurusannya hingga saat ini diserahkan pada masyarakat ahli yang kurang mampu.
Upaya-upaya seperti itu, kiranya merupakan wujud religiusitas pesantren yang mempunyai kepercayaan di masyarakat, sehingga dapat menunjukkan rasa empati yang tinggi serta etos kerja yang baik pula. Demikian selayaknya suatu lembaga pendidikan, dapat memberikan manfaat untuk orang di luar lembaga tersebut tanpa melupakan kesejahteraan orang di dalamnya. Nabi saw. pernah bersabda :
خَيرُ النـَّاسِ اَنـْفَعُهُمْ لِلنـَّاسِ — الحديث
“Sebaik-baik manusia adalah adalah yang dapat memberi manfaat pada manusia lainnya”.
* * *
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Like this:
Be the first to like this post.
This entry was posted in Artikel dan Pemikiran, Informasi, Pendidikan and tagged belajar, kajian, modernitas, sosiologi, wacana. Bookmark the permalink.
Leave a Reply Cancel reply
Top of Form
Enter your comment here...
Gravatar
Email (required) (Not published)
Name (required)
Website
WordPress.com Logo
Please log in to WordPress.com to post a comment to your blog.
Twitter picture
You are commenting using your Twitter account. ( Log Out )
Facebook photo
You are commenting using your Facebook account. ( Log Out )
Connecting to %s
Notify me of follow-up comments via email.
Notify me of new posts via email.
Bottom of Form
  •  
  • Bookmark and Sharehttp://lh3.googleusercontent.com/_uYhReNlewqg/Tax5wLImVDI/AAAAAAAAAdU/p1oM6UgRV04/s225/Dilarang%20klik%20disini.jpeg
  • Cari di Blog ini
Top of Form
Search for:
Bottom of Form
  • Translate This Blog
https://lh4.googleusercontent.com/-RlgTteNj_Cg/TiPg5kRi0UI/AAAAAAAAAjs/ROS_m7Vw1rI/s35/English%252520bulat.jpeghttps://lh5.googleusercontent.com/-lsJrsyut4mQ/TiPg5IThOHI/AAAAAAAAAjg/Cyqzo7soAcw/s35/cina%252520bulat.jpeghttps://lh6.googleusercontent.com/-8qhHUiVDUd0/TiPg72qr3bI/AAAAAAAAAkQ/fASUQB9q7G4/s35/korea%252520bulat.jpeghttps://lh5.googleusercontent.com/-UEd0U2gAWgQ/TiPg6jZL2UI/AAAAAAAAAkA/nTXPcmTXXGk/s35/germany%252520bulat.jpeghttps://lh3.googleusercontent.com/-aB6iqlNTpEA/TiPg51FQFcI/AAAAAAAAAj0/Uz7V36LrFKE/s35/france%252520bulat.jpeghttps://lh6.googleusercontent.com/-G7n1dscWPtI/TiPg7Se5JUI/AAAAAAAAAkI/3r_26Q97mvI/s35/japanese%252520bulat.jpeghttps://lh3.googleusercontent.com/-OHq0clh5dZI/TiPg5X5uJEI/AAAAAAAAAjk/KPv783NAn0w/s35/arab%252520bulat.jpeg
http://0.gravatar.com/avatar/e41e9c747647030eb0e7a121e202189a?s=128&d=identicon&r=G
Lihat profil koe dengan klik foto di atas.
Bookmark and Share
Posts | Comments
Quantcast
  •  
Paling Banyak Dilihat
  • My Feed
  • peluang usahaInsMatrixBismaClix.com - Inovasi Baru PTC IndonesiaZonaclix - A Place to Earn online!
  • Blog Comments
http://1.gravatar.com/avatar/185c95983a40cfd76f0b4a173574ae2b?s=16&d=identicon&r=G
http://0.gravatar.com/avatar/e77cd5ccda0f882e91749ff09fb8efed?s=16&d=identicon&r=G
http://0.gravatar.com/avatar/8d568399ec5d6b9f90676d37ad353200?s=16&d=identicon&r=G
http://1.gravatar.com/avatar/fe74b563cee9ac931d63d94ad1a52adb?s=16&d=identicon&r=G
http://1.gravatar.com/avatar/fe74b563cee9ac931d63d94ad1a52adb?s=16&d=identicon&r=G
http://1.gravatar.com/avatar/d4060692f32057a5e885eb4b744565cd?s=16&d=identicon&r=G
http://1.gravatar.com/avatar/1890a6d8ee8f0b41c78b5a7385da9998?s=16&d=identicon&r=G
http://0.gravatar.com/avatar/4fc569e6fbf3ee41b6abbb96af2b22fe?s=16&d=identicon&r=G
http://0.gravatar.com/avatar/e2f8d06f45b24fd089f829aa4d9b98a5?s=16&d=identicon&r=G
Nazarrullah on Free Download
http://1.gravatar.com/avatar/db8c9c9433e5643ac8856fc1ad5397f3?s=16&d=identicon&r=G
http://1.gravatar.com/avatar/70e8b17e67b20428f075ed5a72d5db73?s=16&d=identicon&r=G
http://1.gravatar.com/avatar/b1f27fc351f40c1be95f01958e7ffa5c?s=16&d=identicon&r=G
http://0.gravatar.com/avatar/869b37bf9969b4980fb1cc253b9e0fa7?s=16&d=identicon&r=G
http://0.gravatar.com/avatar/466d8a79d39b4eea1d35117ba411c5b3?s=16&d=identicon&r=G
http://0.gravatar.com/avatar/e41e9c747647030eb0e7a121e202189a?s=16&d=identicon&r=G
  • Langganan Via Email
Top of Form
Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan blog saya dan menerima pemberitahuan posting terbaru melalui email.
Join 14 other followers
Bottom of Form
  • The InspiratorsAneka Ilmu Tuhan
  • Spam Blocked
Review http://miftah19.wordpress.com on alexa.comhttp://lh4.googleusercontent.com/_uYhReNlewqg/Tax04sW9pwI/AAAAAAAAAdA/I6S3wFAe1oI/s800/Bisnis%20Murah%20125X125.gifhttp://lh6.googleusercontent.com/_uYhReNlewqg/Tax04pyPVZI/AAAAAAAAAc8/yYDU_ccAN2I/s800/Freedom%20125x125.jpghttp://www.bonus123.net/member/images/125.gif
  •  
  • Mif19.tea's Blog
InsMatrixhttp://klikajadeh.com/kadban/kad-anim2.gif
http://pixel.quantserve.com/pixel/p-18-mFEk4J448M.gif?labels=%2Clanguage.en%2Ctype.wpcom%2Cposttag.belajar%2Cposttag.kajian%2Cposttag.modernitas%2Cposttag.sosiologi%2Cposttag.wacana
Follow Mif19.tea's Blog
Top of Form
Get every new post delivered to your Inbox.
Bottom of Form

Top of Form
Send to Email Address Your Name Your Email Address
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.
Bottom of Form
http://b.scorecardresearch.com/p?cj=1c1=2&c2=7518284
http://stats.wordpress.com/g.gif?host=miftah19.wordpress.com&rand=0.1441078222193818&blog=7808992&v=wpcom&user_id=0&post=72&subd=miftah19&ref=http%3A//www.plusnetwork.com/%3Fq%3Dritual+shalat+jumat+dari+perspektif+sosiologi+agama+menurut+durkheimhttp://stats.wordpress.com/b.gif?v=noscript

23 komentar:

Olivia mengatakan...

Healrun is a health news blog we provide the latest news about health, Drugs and latest Diseases and conditions. We update our users with health tips and health products reviews. If you want to know any information about health or health product (Side Effects & Benefits) Feel Free To ask HealRun Support Team.

Ultra Fast Keto Boost mengatakan...

Supplements For Fitness everything, carbohydrates and fats will never regain the desired proportion. In addition, if a consumer refuses to eat healthy foods until he loses weight and relies solely on a dietary supplement to achieve
https://www.supplementsforfitness.com/

Lawyer mengatakan...

Pilpedia is supplying 100 percent original and accurate information at each moment of time around our site and merchandise, and the intent is to improve the usage of good and pure health supplement. For More Info please visit Pilpedia online store.

Unknown mengatakan...


Pinterest

Instagram

Twitter/


Supplements Book We have best and natural Product of health & wellness supplement you can get several benefits with Us.Different health products including skincare,weightloss,muscle and male enhancement.

http://supplementsbook.org

http://supplementsbook.org/keto-ultra-burn/

http://supplementsbook.org/keto-power-diet/

https://sites.google.com/site/supplementsbookk/

Wilma Gomez mengatakan...

The Probiotic supplement helps to balance good bacteria and in this regard, Zenith Labs Probiotic t-50 reviews is creating buzz. How far is the supplement reliable and worth considering, you will come to know about it here.

Wilma Gomez mengatakan...

The Probiotic supplement helps to balance good bacteria and in this regard, Zenith Labs Probiotic t-50 reviews is creating buzz. How far is the supplement reliable and worth considering, you will come to know about it here.

Suplementarios mengatakan...


Suplementarios >>> La autenticidad de nuestro sitio web es claramente visible a través de salud y estado fisico con el nombre mencionado en él. Tenemos el mejor producto relacionado con la salud aquí y la tendencia a ofrecer nuestro mejor apoyo a los huéspedes que buscan detalles de los suplementos y comparaciones entre ellos. Para más información amable >>> http://suplementarios.es/

http://suplementarios.es/sizeplus/

http://suplementarios.es/pharmaflex-rx/

http://suplementarios.es/prolesan-pure/

http://suplementarios.es/essential-cbd-extract/

http://suplementarios.es/erozon-max/

http://suplementarios.es/follicle-rx/

https://www.facebook.com/Suplementarios-2251727545101681/

agen sbobet mengatakan...

Thanks...
Good Information...
Agen Sbobet
Sbobet
Sbobet Mobile
Judi Online
Poker Online
Casino Online
Judi Bola Online
Agen Casino Online
Agen Sbobet Mobile
Hobi Bola
Berita Bola
Prediksi Bola
Pertandingan Bola

nutrifitweb mengatakan...

If you could have any Male Enhancement Formula what would you wish? It's a smart schtick. Male Enhancement Pills studies have shown this. Bandox Extreme I recommend that you are doing this on your finish if you'll. I'm dumbfounded this I, in practice, have interaction with this cool hint. Odds are that they can be mostly middle-aged people. There are several examples. It's an inviting offer. You're not utterly convinced nonetheless.

https://www.nutrifitweb.com/bandox-extreme/

https://www.nutrifitweb.com/

nnownnally mengatakan...

I like what you guys tend to be up too. Such clever work and coverage! Keep up the fantastic works guys I've added you guys to my blogroll.
https://thiscruelwar.tech

Top Body Products mengatakan...

There were a few punches pulled on Testosterone. Testosterone actually is the best stuff since sliced bread. I wanted to let you guys know whether Testosterone was worth it or not. TestoGen This is a fundamental event. You'll must get your feet wet. Before you take another step, you need to realize one very paramount thing as that touches on Testosterone right up front. It's occasionaly necessary to qualify your Testosterone that way. It's a huge figure. I just started another project this evening. I'm sorry, I think I'm being stupid.

https://www.topbodyproducts.com/testogen/

https://www.topbodyproducts.com/

Nutra Health Pro Diet mengatakan...


well-being is extremely salient proper now. You should plan on finding out the well being possibilities referred to right here. I go to the church of well-being. that is unmarked. undergo this in mind: i've misplaced my manner absolutely. My perception is primarily based round my assumption that maximum huge cheeses have a flair approximately well-being. those were imaginative tricks for the ones days.

https://www.nutrahealthpro.com/annabiol-cbd-oil/

https://www.facebook.com/nutrahealthpro/posts/195489155624219

https://twitter.com/nutrahealthpro/status/1348655112005144577

https://in.pinterest.com/pin/596867756862904845/

https://www.instagram.com/p/CJ6PpanhLE4/

Nutra Health Pro mengatakan...


Why should you assume health to be as a substitute useful? i was fit to be tied. possibly you simply feel as if you don't have time for wellness. Who moved my cheese? they have visible overwhelming achievement with wellness yet by using all way, i am gambling it secure. yet, wellness is very successful maximum of the time. you haven't any threat in it or constantly preserve an eye fixed on wellbeing. i'm able to tell you from ongoing revel in that well-being become usually a pleasant enjoy.
https://www.nutrahealthpro.com/annabiol-cbd-oil/

https://www.facebook.com/nutrahealthpro/posts/195489155624219

https://twitter.com/nutrahealthpro/status/1348655112005144577

https://in.pinterest.com/pin/596867756862904845/

https://www.instagram.com/p/CJ6PpanhLE4/

Rizqy Shewhite mengatakan...

Mantab jiwa sekali juragan Tempat Wisata di Cirebon

Faritm mengatakan...

Pendidikan hak segala Bangsa
Pendidikan

DMA Writer mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Inojfan mengatakan...

2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue

Inojfan mengatakan...

2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue

Inojfan mengatakan...

2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue

Inojfan mengatakan...

2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue
2VFFGue

hanna11 mengatakan...

BIG THANKS UR ARTICLE SIR, Please Visit Back...

judi slot online
slot online terbaik

Vandoko mengatakan...

terima kasih pak

dari kami komed jatim

talia putri said mengatakan...

informasi yang bermanfaat

salam dari blog teknologi

Posting Komentar