1. KONSEP DAN DEFINISI SOSIOLOGI
Sebagai ilmu pengetahuan, sosioligi termasuk rumpun ilmu-ilmu social (social sciences). Sosiologi lahir berkat seorang filosof Perancis bernama Auguste Comte ( 1798-1857 ) dengan bukunya “Course de Philosophie Positive”. Ia menerangkan pendekata-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap terakhir yaitu tahap ilmiah.
Auguste Comte disebut “Bapak Sosiologi” karena dialah yang pertama kali memakai istilah sosiologi, dan mengkaji sosiologi secara sismatis, sehingga ilmu tersebut melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).
Seiring dengan perkembangan sosiologi para ahli telah memberikan definisi dengan sidut pandang masing-masing, seperti berikut ini.
(Soerjono Soekanto 2001: 20)
a. Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok. Misalnya, interaksi social di antara sesame anggota masyarakat RT, RW, dusun, dan Negara.
b. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
1). Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejala social dengan gejala nonsosial,
Seperti pengaruh iklim terhadap watak manusia, dan pengaruh,kesuburan tanah terhadap pola migrasi penduduk.
2). Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala atau fenomena social yang terjadi dalam masyarakat.
3). Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara berbagai gejala social,
Seperti antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerak masyarakat dengan politik.
c. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses social, termasuk perubahan sosial.
Struktur social adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur social yang pokok yaitu norma-norma social, lembaga-lembaga social, kelompok-kelompok social, dan lapisan-lapisan social.
Proses social adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh ekonomi terhadap agama dan sebagainya.
Perubahan social adalah perubahan yang terjadi dalam struktur social.
d. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi social dan hasilnya yaitu organisasi social.
Interaksi social adalah hubungan timbal balik antara perorangan denga perorangan, perorangan dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
e. J.A.A. van Doorn dan C.J. Lammars
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
f. Auguste Comte (perintis sosiologi)
Sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.
Artinya sosiologi mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud di dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga maupun peradaban.
g. Ensiklopedi ilmu-ilmu social
Sosiologi juga dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah masyarakat dan tentang aspek kehidupan manusia yang diambil dari “kehidupan dalam masayarakat”
2. SIFAT DAN HAKIKAT SOSIOLOGI
Sebagai ilmu pengetahuan sosiologi mempunyai sifat dan hakikat sosiologi.
Sifat dan hakikat sosiologi adalah sebagai berikut:
a. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang bersangkut paut dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
b. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.
· Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science)
Ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak hanya untuk mempertinggi mutunya, tanpa menggunakannya didalam masyarakat.
· Ilmu Pengetahuan Terapan
Ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan itu dalam masyarakat dengan maksud membantu kehidupan masyarakat.
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan perihal sifa, hakikat, isi, dan struktur masyarakat manusia.
f. Sosilogi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang dipergunakannya.
g. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya sosiologi mengamati dan mempelajari gejal-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.
Sehubungan dengan sifat hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan murni, maka tidaklah harus diartikan bahwa sosiologi tidak dapat menyumbangkan ilmu untuk kepentingan masyarakat. Sosiologi dapat saja diaplikasikan oleh ilmu terapan lain, misalnya jurnalistik, administrasi, diplomasi, dan pekerjaan social.
Suatu ilmu pengetahuan murni berarti terlepas dari kegunaan praktis secara langsung. Kecenderungan ini dinilai oleh Alvin L. Bertrand karena mempunyai alasan berukut.
a. Untuk menghindarkan diri terhadap penyelewengan ilmiah (yang dapat terjadi bila ilmu-ilmu itu dipaki oleh seseorang) dengan mempelajari pemecahan masalah-masalah praktis.
b. Untuk mengelak dari tekanan yang ditunjukan kepada para ahlinya untuk memberikan jawaban pemecahan terhadap masalah-masalah yang sulit.
Sebagai ilmu sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut:
a. Sosiologi bersifat empiris
Karena didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Sosiologi bersifat teoritis,
Artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan.
c. Sosiologi bersifat kumulatif
Berarti bahwa teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang diperbaiki, diperluas, serta diperdalam.
d. Sosiologi bersifat non-etis,
Artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik-buruk fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.
3. OBJEK STUDI SOSIOLOGI
Objek studi dari sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab-akibat yang timbul dari hubungan antarmanusia tersebut.
Unsur-unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Sejumlah manusia yang hidup bersama, dan berinteraksi sosial secara berkesinambungan, mempunyai perasaan identitas bersama, tujuan bersama dan system norma.
b. Merupakan suatu kesatuan.
c. Merupakan suatu sistem hidup bersama yang berkebudayaan dan ada ikatan kelompok dan lokalitas tertentu.
· Istilah masyarakat berasal dari akar kata Arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi.
· Dalam bahasa Ingris dipakai istilah society yang berasal dari kata Latin so-cius, yang berarti kawan.
Ada beberapa sarjana yang memberikan difinisi tentang masyarakat, antara lain sebagai berikut:
a. Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
b. Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
c. J.L.Gillin dan J.P. Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
d. Ralph Linton
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri sendiri dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
e. Mac Iver dan Page
Masyarakat ialah suatu system dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia.
Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat.
Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.
f. M.J. Herskovits
Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
g. Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realita tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar