Pages

Subscribe:

Ads 488x100px

PENDIDIKAN TANPA BATAS

Sabtu, 19 November 2011

kewirausahaan

LAPORAN PENJUALAN KAOS
Disusun guna memenuhi tugas MID SEMESTER
Mata kuliah KEWIRAUSAHAAN




 








Disusun oleh ;
Nama         : AHMAD NAJIHUL HIMAM
NIM           : 3401409054
ROMBEL   : 2


JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

Dari mata kuliah kewirausahaan, saya diberikan tugas praktek lapangan yaitu menjual kaos berlogo FIS UNNES. Dan ketika saya melaksanakan tugas tersebut dan terjun ke lapangan langsung untuk menjajakan kaos tersebut. Sebenarnya saya kurang begitu antusias,karena tugas yang diberikan bertolakbelakang dengan prinsip dasar usaha,yaitu kemauan, tetapi apa boleh buat yang namanya kewajiban harus dilaksanakan. Berdasarkan saran yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah yaitu Bapak Mustofa dan Ibu Oktaviani yang menyarankan penjualan kaos bisa ditawarkan  mulai dari lingkungan FIS sendiri yaitu para dosen FIS, yang kemudian di lanjutkan dengan mahasiswa FIS, lalu pada even-even yang diadakan oleh fakultas seperti wisuda jurusan priode II oktober lalu yaitu dengan objek pusat para orang tua wisudawan, kemudian baru ditawarkan kepada orang luar universitas saya menawarkan kepada kedua orang tua dan tetangga rumah serta teman kos saya.
Saya menawarkan kaos tersebut dengan bandrol  50.000 per kaos. Dan ketika tiba pada pelaksanaannya mulai dari lingkungan FIS yaitu para dosen dan pegawai TU fakultas khususnya dosen jurusan sosiologi antropologi sudah ditolak dengan alasan sudah punya. Kemudian pada hari berikutnya saya menawarkan kaos pada mahasiswa FIS lagi lagi tidak ada yang mau membeli dan dengan alasan mahal dan panas pada intinya. Mereka mengatakan bahwa harga dan bahan tidak sebanding, bahannya panas kasar, selain itu kualitas sablon logonya jelek,modelnya jadul dan mengatakan rugi kalau membeli kaos seperti itu lebih baik membeli kaos di matahari bahannya katun harganya malah setengah dari harga kaos FIS.
Selain pada mahasiswa saya mencoba menawarkan kaos tersebut ketika acara wisuda fakultas kepada orang orang yang ada di sekitar gedung rektorat. Pada awalnya memang banyak orang tua yang tertarik untuk melihat barang dagangan tersebut tapi ketika saya menyebutkan harga dari kaos itu banyak yang menawar rata-rata 25.000 sampai 10.000 dengan alasan bahannya panas dan karena terlalu mahal tidak jadi membeli.
Dirumah saya juga menawarkan  pada keluarga dan tetangga dan lagi-lagi tidak ada yang mau membeli kaos tersebut karena terlalu mahal sedangkan kualitas dari bahan kaosnya kasar dan panas.mereka mau membeli kalau harga kaosnya bisa berkurang menjadi 20.000. karena mereka juga membandingkan dengan bahan kaos training untuk olahraga yang bahannya katun dan lebih baik harganya hanya berkisar 45.000.
Akhirnya kaos tersebut laku ketika saya tawarkan kepada salah satu teman saya yang berprofesi sebagai seorang penjual nasi goreng brebes di sebelah BNI,mungkin karena alas an apa dia mau membeli kaos tersebut dengan harga Rp. 50.000, setahu saya kecintaanya terhadap UNNES melebihi para mahasiswa UNNES, mungkin juga karena biar kelihatan atau menunjukkan identitas bahwa dia mendapatkan penghasilan di daerah UNNES.
Menurut saya, berdasarkan pengalaman yang sudah saya alami sendiri saya pikir untuk bisa menjual barang agar laku sebanyak  yang diinginkan strateginya yaitu dengan menyesuaikan harga dengan kualitas kaos yang akan dijual. Selain itu juga menjual barang yang kira-kira bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat pada umumnya, lalu juga dengan menyesuaikan model pada target dari penjualan, mental yang kuat , kemampuan verbal yang baik dan kuncinya adalah tidak pantang menyerah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar