Pages

Subscribe:

Ads 488x100px

PENDIDIKAN TANPA BATAS

Rabu, 14 Desember 2011

Melindungi dan melayani ???



VIVAnews - Markas Besar Kepolisian RI akan melindungi perekam video pembantaian petani di Mesuji, Lampung. Polisi pun akan mencari keterangan tambahan dari pelapor mengenai peristiwa tersebut.

"Prinsipnya, Polri akan melindungi siapapun. Bahkan tersangka pun kalau mau digebukin orang harus kami lindungi," kata Kabareskrim Komjen Sutarman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 14 Desember 2011.

Namun Sutarman masih merahasiakan siapa pelapor video tersebut. "Kalau pemberi informasi saya sebut namanya kan nanti tidak mau kasih informasi lagi," ujarnya.

Polisi, lanjut Sutarman, juga akan mencari informasi mengenai peristiwa pembantaian tersebut. "Kita cari dari mana sumbernya. Kalau kita bicara logika masa iya sih orang sadis gitu," ujarnya.

Dugaan pembantaian massal petani ini terkuak saat para petani mendatangi Komisi III Bidang Hukum DPR pagi tadi. Para petani yang didampingi Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi membawa bukti rekaman video pembantaian 30 petani di Tulang Bawang Bawang Induk dan Tulang Bawang Barat, Lampung.

Dalam video itu diperlihatkan adanya pembantaian yang dilakukan dengan keji oleh orang-orang berseragam aparat. Ada dua video yang merekam proses pemenggalan dua kepala pria.

Sementara tampak satu pria bersenjata api laras panjang dengan penutup kepala memegang kepala yang telah terpenggal. Selain merekam pembunuhan keji lainnya, video lain memperlihatkan kerusakan rumah penduduk.

Peristiwa ini berawal dari perluasan lahan oleh perusahaan PT Silva Inhutani sejak tahun 2003. Perusahaan yang berdiri tahun 1997 itu diduga menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa sawit dan karet.
PT Silva Inhutani sendiri tidak mengetahui adanya peristiwa keji itu. Perusahaan membantah ada peristiwa pembantian massal petani di lokasi perusahaannya.

"Indonesia itu negara hukum, bagaimana mungkin bisa terjadi peristiwa seperti itu?" kata Sudirman yang mengaku sebagai staf akunting PT Silva Inhutani kepada VIVAnews.com lewat telepon, Rabu 14 Desember 2011. Sebelumnya, dua staf di perusahaan itu menyatakan Sudirman adalah pejabat di perusahaan itu yang membawahi masalah Lampung.
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar