Pages

Subscribe:

Ads 488x100px

PENDIDIKAN TANPA BATAS

Sabtu, 17 Desember 2011

Indonesia Dianggap Sabotase Pengendalian Tembakau


Harley mengatakan, jika tidak mengendalikan konsumsi tembakau, Indonesia sangat rentan menjadi pasar dan tempat operasi menarik bagi industri rokok. Ini juga berarti Indonesia merendahkan dan menyabotase upaya pengendalian tembakau yang dilakukan susah payah oleh negara-negara lain. Hal itu karena terbuka kemungkinan Indonesia menjadi simpul penting beredarnya tembakau yang akan masuk ke negara-negara lainnya, dengan kata lain menciptakan lingkungan merugikan bagi kawasan.

Dia mengatakan, Indonesia menjadi sangat penting karena populasinya merupakan terbesar keempat di dunia dan prevalensi merokok meningkat. Apalagi Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia yang tidak meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Kami sangat prihatin karena tanpa pengendalian tembakau, Indonesia menciptakan bencana kesehatan masyarakat," ujar Harley seperti dilaporkan langsung wartawan Kompas, Indira Permanasari S dari Sydney, Australia.

Dalam kesempatan itu, Harley juga membacakan rekomendasi APACT bagi Indonesia yakni agar segera mengaksesi FCTC dan mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat. Di dunia hanya ada dua negara yang tidak meratifikasi FCTC yakni Indonesia dan Amerika. Selain itu, Indonesia juga diimbau untuk melarang iklan dan sponsor oleh industri tembakau. Artis dan atlet yang tampil di Indonesia juga diimbau agar tidak disponsori oleh industri tembakau.

2 komentar:

Tika Chu mengatakan...

setuju bgt... buat apa merokok. udah tau merokok dapt menyebabkan kangker,jantung,gangguan kehamilan dan janin,dll. masih aja dikonsumsi.. apa tulisan dibungkus rokoknya kurang gede. hmm!!!!

najihulhimam mengatakan...

seandainya bisa berhenti merokok dari skg pasti ak pgn berhenti

Posting Komentar